Ente Pengunjung Ke

materi MID 4.8 Hitung a x b dengan metode penjumlahan

ANALISIS nya



1.       Analisis (secara iterative) :
 axb = a + a + … + a (sebanyak b kali), tentu “banyak” bernilai positif
        untuk itu, perulangan akan dimulai dari 1 sampai b :
        kali ß 0                // perjumlahan nilai awalnya adalah 0
        for i ß 1 to b do
                        kali ß kali + a     // kumulatif penjumlahan b kali
        end for
        untuk b negative, dapat menggunakan fakta a x (-b) = a x (-1) x b = -a x b (b tetap positif), sehingga algoritma di atas dapat dimodifikasi menjadi :
        kali ß 0                // perjumlahan nilai awalnya adalah 0
        for i ß 1 to b do
                        kali ß kali + (-a)                // kumulatif penjumlahan b kali
        end for
atau :
        kali ß 0                // perjumlahan nilai awalnya adalah 0
        for i ß 1 to abs(b) do
                        kali ß kali + a     // kumulatif penjumlahan b kali
        end for
        kali ß (-1) * kali
Secara rekursif :
axb = a + a + … + a (sebanyak b kali)
        = a + a * (b – 1)                 // karena sudah diambil satu suku)
Function kali(input a, b : integer) : integer
If (n = 1) then kali ß a
Else kali ß a + kali(a, b-1)

 PROGRAM C++ nya..

RAPTOR


refleksi pertemuan 6

apa yang anda pelajari
>> belajar rekursif dan iteratif
>> belajar parameter
>> jenis jenis parameter
>> GDR
>> GUR

apa yang belum dimengerti
>> mengenai parameter
>> cara memasukkan parameter
>> GDR dan GUR

apa yang harus dilakukan untuk mengetasinya
>> terus mencoba praktek dengan Raptor
>> mencari referensi lain di google
>> belajar kelompok, tanya teman yang sudah bisa

Deret Fibonacci

Kali ini saya akan membahas tentang deret Fibonacci..

Langsung saja kali ya.. mari kita mulai fengan C++ nya..


Contoh 1.
======================================
#include <cstdlib>
#include <iostream>

using namespace std;

int main(int argc, char *argv[])
{
    dikurr:
    cout<<" ::PROGRAM DERET FIBONACCI::\n";
    cout<<"      ::Dian Kurniawan::\n";
    cout<<"       ::1300018156/D::\n\n";
    int x=-1, y=1, z, a, jml;
    cout<< "Jumlah deret Fibonacci = "; cin>> jml;
    cout<< "Deret Fibonacci = \n";
    for(a=1 ; a<=jml; a++)
    {
        z=x+y;
        cout<< z <<ends;
        x=y;
        y=z;
    }
    cout<<endl<<endl;;
    goto dikurr;
}
========================================

Contoh 2

========================================
#include <cstdlib>
#include <iostream>
#define true 1

using namespace std;


int main(int argc, char *argv[])
{
    cout<<" ::PROGRAM DERET FIBONACCI::\n";
    cout<<"      ::Dian Kurniawan::\n";
    cout<<"       ::1300018156/D::\n\n";
    int a, b, f=1, f2=1, derfib;
    cout<<" inputkan deret : ";
    cin>>b;
    cout<<endl<<"Deret Fibonacci : "<<endl<<endl<<f;
    for(a=1;a<=b-2;a++)
    {
       cout<<" "<<f2;
       derfib=f+f2;
       f=f2;
       f2=derfib;
    }
    cout<<" "<<derfib<<endl;
    cout<<endl;
   
    system("PAUSE>>null");
    return EXIT_SUCCESS;
}
===========================================


contoh 1




contoh 2

Flowchart Mencetak bilangan yang habis dibagi 4 dan 7 antara 1 sampai 100 secara REKURSIF

Kali ini saya akan membahas tentang mencetak bilangan yang habis dibagi 4 dan 7 antara 1 sampai 100 secara rekursif.

Langsung saja kia praktek kan.. check this out..

 kita buat procedure nya.. lihat contoh diatas dan dibawah ini


Dan hasilnya akan menjadi seperti ini..

 

Jangan Mau Jadi Mahsiswa Gaptek

Jadilah Mahasiswa Hi-Tech



baiklah saya akan share artikel pengalaman Pak Endy Muhardin ketika membacanya ane sangat terharu karena sewaktu kuliah ane nyesal karena tidak bisa memanfaatkan technology padahal waktu kuliah ane ambil jurusan IT.

Berikut isi blog yang ane kutip :

saya sudah beberapa tahun ini mengajar di Universitas Pancasila. Total sudah lebih dari 6 kelas yang saya ajar. Kalau satu kelas saja isinya 30 orang, maka setidaknya ada 180 mahasiswa yang telah mengikuti perkuliahan saya.

Memperhatikan perilaku ratusan mahasiswa dalam mengikuti kuliah, saya menemui suatu kondisi yang ironis.
Quote:Dari sekian banyak mahasiswa, tidak ada satupun yang mengikuti perkuliahan sesuai dengan kondisi jaman sekarang. Semuanya, tanpa terkecuali, masih kuliah seperti halnya saya kuliah di tahun 1997 dulu. Ya benar, selama 17 tahun tidak ada perubahan metodologi sama sekali.

Padahal ini mahasiswa jurusan IT, yang sepatutnya menjadi yang terdepan dalam hal memahami dan memanfaatkan teknologi terkini. Mereka masih saja:

  1. mendengarkan saya berceloteh di depan kelas
  2. mencatat celotehan saya dan gambar-gambar yang saya buat di papan tulis
  3. pada saat mau ujian, belajar dari catatan tersebut


Tidak sebanding dengan persenjataan masing-masing individu:

  1. Smartphone. Segelintir pakai iPhone, dan mayoritas pakai Android. Minimal Blackberry.
  2. Internet Nonstop. Baik paket data dari smartphone maupun internet gratis dari kampus.
  3. Sesi kuliah saya selalu diadakan di lab komputer. Masing-masing orang menghadapi PC di depan mukanya.


Quote:Nah, lalu bagaimana seharusnya??

Ada beberapa poin yang seharusnya dilakukan mahasiswa jaman sekarang:
  1. Jangan mencatat
  2. Tinggal di awan
  3. Kolaborasi menggunakan social networking
  4. Belajar dari internet


Quote:Waduh, tidak mencatat gimana mau ingat? Tidak bawa buku lalu mau menulis dimana? Bukannya orang bilang Facebook itu tidak produktif?

Mari kita bahas..
 
1.Jangan Mencatat
Jangan Mencatat
Urusan catat-mencatat ini kita bagi dua:
  • pada saat kuliah teori
  • pada saat praktikum
 Saat Kuliah

Ada beberapa kerugian kalau kita mencatat selama sesi perkuliahan:
  1. tidak mengikuti penjelasan dosen secara penuh karena konsentrasi kita terbagi
  2. tidak bisa mengabadikan materi 100%, karena kecepatan menulis kita jauh lebih lambat daripada kecepatan bicara dosen
  3. untuk konten instruksional, seperti sesi live coding yang biasa saya lakukan di kelas, ada urut-urutan langkah yang sulit untuk ditangkap tulisan tangan

Walaupun demikian, menulis itu tetap penting karena banyak manfaatnya:
  1. mengatasi faktor lupa. Apalagi pada masa kuliah kita mengikuti beragam perkuliahan. Kalau tidak dicatat, isi kuliah Pemrograman akan ludes begitu kita masuk kelas Basis Data.
  2. kegiatan menulis ulang dengan kalimat sendiri dapat meningkatkan pemahaman kita. Ini sebabnya saya menulis blog.
  3. kegiatan menulis juga bisa mengikat materi lebih kuat ke ingatan kita dibanding hanya mendengarkan saja.


Quote:Lalu bagaimana? Katanya jangan mencatat.
Begini best-practices nya:
  1. Kalau dosen menulis di papan tulis, jangan dicatat. Potret saja.
  2. Selama sesi perkuliahan, nyalakan perekam suara untuk merekam omongan dosen.
  3. Setelah selesai kuliah, investasikan waktu 30 menit untuk:
    • mengetik ulang materi kuliah dengan kata-kata kita sendiri
    • tambahkan dengan foto tulisan/diagram yang digambar dosen di papan tulis
    • bila ada hal-hal yang kurang jelas, segera lengkapi dengan bantuan google.

Dengan demikian, kita bisa mendapatkan segala keuntungan menulis tanpa terkena kerugian karena menulis selama sesi kuliah. Intinya, pisahkan kegiatan menulis (yang berguna untuk memperjelas pemahaman dan mengikat materi di otak) dengan kegiatan merekam penjelasan dosen.
Quote:Sulitkah melakukan hal tersebut di atas?
Sama sekali tidak. Lihat daftar persenjataan yang saya jabarkan di atas. Smartphone termurah sekalipun (harga 1 juta ke bawah BNIB) sudah mampu memotret dan merekam suara. Tambahkan budget sekitar 300 ribu untuk memory card berkapasitas 32GB. Sebagai gambaran, rekaman suara 60 menit ukuran filenya 60MB. Dengan 32 GB, kita bisa menampung 500 jam celotehan dosen Ok lah kita bagi dua menjadi 200 jam, karena separuhnya kita pakai untuk foto papan tulis. Kalau satu foto ukurannya 4MB, maka kita punya space untuk 4000 foto. Cukuplah untuk satu semester.
 
Saat Pratikum
Pada sesi praktikum, biasanya tidak ada penjelasan dosen atau asisten. Mahasiswa diberikan tugas untuk dikerjakan. Kadangkala dilengkapi dengan instruksi atau tutorial. Bagi mahasiswa pemrograman, selama praktikum tentu akan disuruh coding. Untuk mata kuliah jaringan, kadangkala disuruh setting server. Apapun itu, untuk menyelesaikan tugas praktikum biasanya dibutuhkan beberapa langkah pengerjaan menggunakan komputer.
Quote:Lalu apa yang dicatat?
Ya tentu saja langkah demi langkah penyelesaian tugas. Ambil screenshot tiap langkah, kemudian pasang di aplikasi word processor seperti Microsoft Word atau Libre Office Writer.
Selain menggunakan word processor, kita juga bisa rekam kegiatan kita di komputer selama sesi praktikum. Kalau sudah ada rekaman, kapan saja perlu tinggal kita tonton ulang. Bonus point kalau setelah praktikum rekaman screencast tersebut kita dubbing untuk menambahkan penjelasan suara. Contohnya bisa dilihat di berbagai http://www.youtube.com/user/artivisi.

 
 2.Tinggal di Awan
Tinggal di Awan
Quote:Ok pak. Saya sudah mencatat di luar sesi kuliah menggunakan word processor, tidak lagi pakai buku dan pulpen. Berarti saya kemana-mana harus bawa flashdisk dong?
Tidak perlu. Kan sekarang trend-nya tinggal di awan
Jaman sekarang, orang berlomba-lomba menyediakan cloud services. Ada 4*shared, Dropbox, Youtube, Github, Twitter, Facebook, dan sebagainya. Kita harus manfaatkan layanan gratis ini semaksimal mungkin. Kasihan yang bikin, udah susah-susah bikinnya, kita tinggal pake aja gak mau

Ada beberapa layanan yang saya gunakan, yaitu:
  1. Youtube: untuk mengupload hasil screencast. Silahkan tonton dan subscribe.
  2. Springpad. Ini adalah layanan untuk membuat catatan. Kita bisa membuat catatan, mengupload foto pada catatan tersebut, bahkan sampai membuat buku. Springpad ini saya gunakan selama sesi training. Semua penjelasan saya catat di situ, kemudian saya share ke peserta training. Dengan demikian mereka tidak perlu mencatat dan saya tidak perlu mengirim email berisi catatan. Halaman SpringPad saya bisa diakses di sini. Ada beberapa notebook yang aksesnya public sebagai referensi.
  3. Github. Ini adalah social networking buat programmer. Halaman Github saya bisa diakses di sini. Lihat juga daftar repository. Materi kuliah, tugas praktikum, dan sample source code saya posting di sana. Sebagai contoh, ini adalah penjelasan tentang Maven. Lihat juga history commit untuk mengetahui langkah-langkah membuat suatu program.
    Quote:Saya kan baru mahasiswa pak. Tidak perlu bikin akun Github gpp ya?
    Nah, kalau kamu mahasiswa saya, wajib punya. Saya cuma terima pengumpulan tugas via Github. Udah gak jaman mahasiswa ngejunk di inbox saya mengirim file *.rar atau *.zip. Tanpa akun Github, nilai tugas kamu nol.

    Kalau bukan mahasiswa saya ya terserah saja. Satu hal yang perlu diingat. Github itu adalah portfolio kamu sebagai programmer. Modal utama programmer dalam mencari kerja. Di situ kamu menunjukkan apa yang bisa dan pernah kamu buat. Rekruter jaman sekarang juga sudah canggih. Memanggil orang interview itu buang waktu, tenaga, dan biaya. Akan jauh lebih cepat mudah dan murah untuk langsung saja melihat isi repo Github. Dalam 5 menit udah ketahuan kandidat tersebut bisa apa saja dan sejauh mana kompetensinya.
    Setelah tinggal di awan, jangan introvert. Mari kita bersosialisasi.
 

3. Kolaborasi di Socmed

Kolaborasi di Socmed

Jaman dulu, orang diskusi di milis. Jaman sekarang milis sudah mulai sepi. Pindah ke Facebook. Ada beberapa forum Facebook yang saya ikuti, diantaranya:

Quote:Facebook diblokir di kampus?
Masih ada grup BBM atau Whatsapp. Pakailah buat diskusi masalah pemrograman, jangan buat gosip artis atau politikus aja


 4. Belajar dari Internet
Belajar dari Internet
Bapak menteri kita pernah bertanya:
Quote:Memangnya kalau internet kenceng, mau dipake apa??
Setelah membaca artikel ini sampai di sini, kamu sekarang bisa menjawab dengan yakin.
Buat belajar pak !! Saya akan donlod semua video tutorial di Youtube. Saya copy ke smartphone saya. Tiap ada waktu luang, misalnya ngantri di ATM, selama kegencet di commutter line, kena macet di angkot, saya akan tonton tutorial tersebut. Insya Allah saya bisa cepet pinter pak, biar bisa gantiin Bapak ngeberesin internet Indonesia
Banyak sekali materi pelajaran di internet. Mau belajar NodeJS dan SailsJS ada. Mau belajar Spring Framework ada. Mau belajar fotografi ada.

  
5. Modal
Modal
Quote:Wah, dengan segala macam teknologi di atas, pasti modalnya mahal ya Pak? Saya mahasiswa cekak, bokek, pas-pasan.
Tidak juga. Ini cuma masalah prioritas dan kesungguhan aja. Coba kita hitung-hitungan.

Pertama, kita beli smartphone dulu. Untuk gampangnya, saya buka aja toko online yg jualan henpon kayk bhi****, laz*** dll trus cari harga handpone android yg paling murah.
Lihat kan, dengan 800 ribu rupiah saja sudah dapat prosesor 1Ghz Dual Core, RAM 512MB, Internal Storage 4GB. Sebagai gambaran, waktu saya kuliah tahun 1997 dulu, komputer saya spec-nya 233Mhz single core, RAM 32MB, Harddisk 128MB. Smartphone? Stupidphone aja belum ada.
Quote:Wah, saya gak punya uang 800 ribu buat beli smartphone.
Gampang, saya ada dua solusi. Solusi pertama butuh otak, solusi kedua gak perlu otak. Tinggal pilih.

Kalau mau pakai otak, cukup bikin selebaran les privat matematika. Bisa disebar di Facebook, Twitter, atau diprint fotokopi dan sebar di SD/SMP/SMU. Atau kalau malas bikin selebaran dan sebar-sebar, bikin lamaran kerja aja selembar ke bimbingan belajar.
Quote:Hmm, solusi pakai otak terlalu berat buat saya. Coba yang satu lagi pak.
Awas, hati-hati otaknya nanti ngambek karena gak pernah dipake
Anyway, ini solusi tanpa otak.

Harganya sekitar 30 ribu rupiah di toko olahraga terdekat. Dengan bermodalkan peluit tersebut, kamu tinggal nongkrong di parkiran kampus atau minimarket/warung kopi terdekat. Tiap ada yang mau keluar, “Priiitt !!”. Lumayan 100 kendaraan sehari, masing-masing 1000 rupiah. Setengah hari sudah balik modal untuk beli peluit. Seminggu kebeli deh smartphone.
Quote:Ok pak, Berkat strategi peluit, smartphone sudah punya. Gimana dengan akses internetnya?
Paket internet jaman sekarang makin murah dan cepat. Biayanya dibawah 100 ribu sebulan untuk quota 2 - 3 GB.
Quote:Wah, saya gak punya uang 100 ribu sebulan Pak. Maklum mahasiswa kere.
Gampang, mau solusi pake otak atau gak pake otak?? Apa perlu saya jelaskan sekali lagi??
  
 
KESIMPULAN
Jaman sekarang semua sudah serba mudah. Mau belajar apa saja gak perlu tunggu guru/dosen. 5 tahun ke depan, harusnya murid/mahasiswa saya bisa 5 kali lebih hebat dari saya. Masa kalah sama generasi pager yang komputernya jauh lebih lemot daripada handphone jaman sekarang?

Tinggal kita saja pintar-pintar mengatur prioritas. Mana yang lebih penting, jago coding atau up to date dengan kelakuan Farhat/Jupe/Justin/whatever yang terbaru?

 

sumber dan courtesy

4 Perbedaan Dunia Sekolah dan Dunia Kuliah




Banyak yang bilang kalo kuliah itu sama aja kayak sekolah, sama-sama buat belajar.

Sungguh itu adalah pandangan yang keliru, bung! Kuliah itu beda sama sekolah, sebab kalo sekolah itu di sekolahan, sedangkan kalo kuliah itu di kampus.

Nggak deng, ini dia nih empat hal yang ngebedain dunia sekolah sama dunia kuliah:

1. Diselipin
Sadar gak sadar (yang pasti sih enakan gak sadar, yang ngerti-ngerti aja), semasa sekolah tuh kita udah dipaksa buat disiplin, atau dengan kata lain, disiplin kita tuh gak ikhlas. Gimana gak jadi disiplin, lah sekolah kebanyakan peraturannya. Masuk jam 7, harus pake seragam, baju harus dimasukin, dan masih banyak peraturan lain yang banyaknya gak keitung kayak jumlah uban di rambut Morgan Freeman.

Sebaliknya dari ladang, kuliah itu akan menempa mental disiplin lo sebenarnya. Akan langsung terlihat dengan jelas siapa yang emang niat disiplin dan yang mana yang gak niat, disiplin dalam hal belajar tentunya. Soalnya kuliah itu lu yang nentuin sendiri jadwal lu, lu yang nentuin sendiri baju apaan yang lu make, gak bakal ada tuh yang nyuruh-nyuruh lu masukin baju. Jadi, disiplin itu diselipin dalam kehidupan sehari-hari lo sebagai mahasiswa... kalo mau lulus cepet. Kalo mau itu juga. Kayak gua misalnya, gua inisiatif sendiri masukin baju, bukan atas perintah orang lain atau terpaksa karena peraturan. Masukin baju ke dalem tas karena lepek keujanan.

2. G4UL
Baik di masa kini, di masa lampau, di masa depan, maupun di masa lahlo, pergaulan itu akan selalu penting adanya. Gak peduli lu mau bergaul sama siapa dan di mana, pada akhirnya itu akan mengantar lu kepada pengalaman dan pelajaran hidup yang gak bakalan lu dapetin di bangku pendidikan formal.

Di sekolah pergaulan kita yang pasti terbatas cuma sama teman-teman satu lingkungan sekolah doang, soalnya kan gak sembarangan orang boleh masuk sekolah kita, harus melangkahi mayat satpam dan guru piket dulu. Ya mentok-mentok paling bergaulnya sama tukang rokok di warung depan sekolah, itu juga akrabnya gara-gara sering diutangin. Beda kalo kuliah, dijamin pergaulan lu bakalan semakin luas, seluas dadanya John Cena. Karena di kampus itu siapa aja bebas boleh dateng, gak bakal ada yang ngecek lu siapa dari mana asalnya, keperluannya apa, manusia apa iguana? Jadi kalo misalnya lu mau bawa bokap lu tiap hari ke kampus terus lu kenalin ke temen-temen lu sebagai pembantu lu juga bisa-bisa aja.

3. Kesejahteraan
Masalah kesejahteraan itu bukan cuma urusannya negara doang, melainkan masalah yang cukup pelik juga buat mahasiswa. Gimana gak kepikiran masalah sejahtera, soalnya mahasiswa itu kerja aja belum tapi pengeluaran udah seabrek, alias pengeluaran lebih besar dari pemasukan. Duit dari ortu juga paling abis buat fotokopi sama nge-print makalah. Belum lagi beli buku, beli gorengan, patungan beli minum, patungan nyewa helikopter, dan lain-lain. Apalagi kalo ngekost, dijamin jauh dari kata sejahtera. Nggak usah dijelasin lagi dah, udah kebanyakan sengsaranya anak kost mah. Ya kecuali kalo emang dasarnya anak orang kaya yang sekali ngomong “Pak” ke bokapnya langsung dikasih duit 500 ribu. Bayangin coba kalo 10 kali “Pak,” dapet tuh 5 juta.

Bandingin coba kalo sekolah. Tiap hari dikasih duit jajan udah sesuai keadaan hidup anak sekolah, rasanya pas-pas aja gak kekurangan. Soalnya rutinitasnya kan itu-itu aja tiap hari, berangkat dari rumah - masuk sekolah - nongkrong bentar - pulang. Ya kekurangannya paling kalo udah nyangkut urusan beli-beli keperluan pribadi, tapi itu mah gak masuk itungan.

4. Per-indehoy-an
Nah ini dia nih yang paling ngebedain jaman sekolah sama jaman kuliah. Kalo masih sekolah itu mau pacaran enak ya mentok-mentok nunggu rumah kosong, lempar-lempar kode dikit terus indehoy dah. Udah gitu ya namanya juga anak sekolah, pasti masih malu-malu. Beda kalo kuliah, indehoy-nya dijamin lebih berasa. Kenapa lebih berasa? Soalnya kalo kuliah itu pacaran pasti udah tau sama tau kemauan (yang ngerti-ngerti aja). Apalagi kita minimal pasti punya temen yang ngekost, jadi bisa pinjem dah tuh kostannya. Atau sekalian aja diniatin cari pacar yang ngekost juga, jadi biar bisa indehoy terus. Kalo perlu seminggu gak keluar kamar sekalian, jadi bisa lebih masuk pelajarannya yang dipelajarin bareng pacar selama seminggu.

Kalo lo pada, apa aja perbedaan yang dirasain antara sekolah dan kuliah?

>> courtesy <<

Weekly Playlist: Lagu Buat Nemenin Belajar



Nggak cuma buat yang masih sekolah aja, semua orang notabenenya masih harus terus belajar. Tipe-tipe belajarnya udah pasti beda semua, entah harus dengerin orang baca, harus belajar kelompok dengan banyak mulut, atau menyendiri di tengah malam. Tapi hasil dari survei singkat (dan ngaasal) yang gue lakukan, kebanyakan orang belajar butuh musik buat nemenin mereka. Biar makin rileks.
Sebenarnya, musik itu ada di mana aja sih. Sampe-sampe, apa pun yang kalian lakuin di zaman sekarang bisa ditemenin playlist, ada backsound-nya gitu. Dalam hal belajar ini, buat ningkatin fokus, enaknya diiringi musik klasik. Tapi ya, 2014 cuma segelintir orang aja yang masih ngedengerin musik klasik.

Credit: Tumblr

Alternatif lainnya bisa pilih musik yang enerjik atau lagu favorit juga bisa bantu lo untuk semangat belajar, karena musik yang lo denger benar-benar mempengaruhi mood lo. Kalo mood musiknya tenang tapi bikin semangat, bisa jadi makin semangat juga belajarnya.

Tapi apa pun lagunya, kalau dari awal nggak niat belajar dan orangnya emang males sih ya gimana. Ha ha ha ha. Oh ya, jangan sampe ke-shuffle lagu mellow, nanti jadinya nangis atau sibuk update status, bukannya belajar. Meh.

Credit: Tumblr

Udah, nggak usah kepanjangan, nanti nggak jadi-jadi belajarnya. Yaudah nih, gue sajikan playlist yang kalau kamu denger pas belajar, dijamin belajarnya makin enak.

Cekidot!

>> courtesy <<

[raptor] Iteratif Rekursif

 naik iteratif

naik iteratif
turun iteratif


turun iteratif
naik rekursif



turun rekursif


[C++] bilangan 1-9 dan 9-1

For naik

===============================
#include <cstdlib>
#include <iostream>
#include <conio.h>

using namespace std;

class angka{
      public:
             angka(){nilai;}
           
void interatif(int nilai);
     private:
             int i, nilai;
};

void angka::interatif(int nilai)
{
     int i=1;
     cout<<"Masukan Nilai : ";
     cin>>nilai;

{
        for(int i=1; i<=nilai; i++)
        cout << i << endl;
}

}
int main(int argc, char *argv[])
{
{
    angka x;
    cout<<"\nMencetak Bilangan\n"<<endl;
    x.interatif(0);
}

system("PAUSE");
getch;;
}
=================================

For turun

=================================
#include <cstdlib>
#include <iostream>
#include <conio.h>

using namespace std;

class angka{
      public:
             angka(){nilai;}
            
void interatif(int nilai);
     private:
             int i, nilai;
};

void angka::interatif(int nilai)
{
     int i=9;
     cout<<"Masukan Nilai : ";
     cin>>nilai;

{        for(int i=9; i>=nilai; i--)
        cout << i << endl;
}

}
int main(int argc, char *argv[])
{
{
    angka x;
    cout<<"\nMencetak Bilangan\n"<<endl;
    x.interatif(0);

}

system("PAUSE");
getch;;
}
================================


While naik

================================
#include <cstdlib>
#include <iostream>


using namespace std;
class naik{
      private:
              int a;
      public:
             naik();
             void proses();
};

naik::naik(){
             cout<<" menghitung 1 sampai dengan 9\n\n";
}

void naik::proses(){
     a=1;
     while (a<=9){
           cout<<a<<endl<<endl;
           a++;
     }
}


int main(int argc, char *argv[])
{    naik x;
     x.proses();

system("PAUSE");
return 0;

}
================================

While turun

================================
#include <cstdlib>
#include <iostream>


using namespace std;
class turun{
      private:
              int a;
      public:
             turun();
             void proses();
};

turun::turun(){
             cout<<" menghitung 1 sampai dengan 9\n\n";
}

void turun::proses(){
     a=9;
     while (a>=1){
           cout<<a<<endl<<endl;
           a--;
     }
}


int main(int argc, char *argv[])
{    turun x;
     x.proses();

system("PAUSE");
return 0;

}

=================================

Repeat Until naik

=================================
#include <cstdlib>
#include <iostream>


using namespace std;
class naik{
      private:
              int i;
      public:
             naik();
             void proses();
};

naik::naik(){
             cout<<" menghitung 1 sampai dengan 9\n\n";
}

void naik::proses(){
    int i=1;
    do{
        cout<<i<<endl<<endl;
        i++;
        }
     while (i<=9);
}


int main(int argc, char *argv[])
{    naik x;
     x.proses();

system("PAUSE");
return 0;

}
=================================

Repeat Until turun

=================================

#include <cstdlib>
#include <iostream>


using namespace std;
class turun{
      private:
              int i;
      public:
             turun();
             void proses();
};

turun::turun(){
             cout<<" menghitung 1 sampai dengan 9\n\n";
}

void turun::proses(){
    int i=9;
    do{
        cout<<i<<endl<<endl;
        i--;
        }
     while (i>=1);
}


int main(int argc, char *argv[])
{    turun x;
     x.proses();

system("PAUSE");
return 0;

}

Untuk SS while sama Repeat Until di pending dulu.. sekian..

Algoritma perulangan bil 1sampai 9

A. Buatlah algoritma mencetak bilangan dari 1 sampai 9 secara :::
01. naik
02. turun


menggunakan :
01. perulangan for to .. (for downto ...)
02. perulangan while
03. perulangan repeat until

Algoritmanya:
>> Naik <<
1. Naik menggunakan perulangan for to...
for i <-- 1 to 9 do
write(i)
end for 


2. Naik menggunakan perulangan while...
i <-- 1
while(i < 10)
write(i)
i <-- i + 1
end while

3. Naik menggunakan perulangan repeat until...
i <-- 1
repeat
write(i)
i <-- i + 1
until(i>9)

>> Turun <<
1. Turun menggunakan perulangan for to...
for i <-- 9 to 0 do
write(i)
end for 

2. Turun menggunakan perulangan while...
i <-- 9
while(i < 0)
write(i)
i <-- i - 1
end while

3. Turun menggunakan perulangan repeat until...
i <-- 9
repeat
write(i)
i <-- i - 1
until(i>0)

latian sub program

Kali ini saya akan membahas tentang SUB PROGRAM

oke.. langsung saja
ini program latiannya.. download di sini

ini dia algoritma nya >>

Tutorial Tahap membuat subprogram menggunakan RAPTOR
1. klik kanan pada bagian main, pilih add procedure
2. Beri nama procedure, pada bagian paling atas
3. Ubah MODE nya menjadi Intermediate yah
4. Parameter input (dicentang) : x, parameter output (dicentang) : hasil
5. Isikan algoritma seperti menulis di main di dalam procedure tambah5
6. Kembali pada bagian main, kita panggil procedure tadi. hasilnya :


>> dari seperti ini <<
>> menjadi seperti ini <<



dan ini hasil raptor nya

Refleksi pertemuan 5

apa yang anda peroleh;;
>> belajar tentang sub program
>> pengkondisian

 literatif
 int faktorial(n:int)        raptor pakekondisional
faktorial<-1<- awal
for i<- to n do
faktorial <- faktorial*i

       rekursi
int faktorial(n: int)
if n =1 then                  raptor pake loop
faktorial <- 1
else
faktorial<-
n*faktorial (n-1)

>> kuis alpro 1 tentang penjualan kain

apa yang anda tidak paham ?
>> materi tentang sub program.. karena baru pengenalan

solusi di atas
>> bertanya pada teman yang sudah berhasil membuat sub program
>> mencari referensi teman beda kampus
>> tanya pada kakak tingkat
>> GOOGLING

[tugas kelompok] perulangan loop dalam kehidupan sehari-hari

  1. Makan
    Saat makan, kita akan melakukan pengambilan nasi maupun dengan lauknya, kemudian memakannya melalui mulut. Setelah makanan tersebut telah dikunyah atau sudah masuk ke dalam perut, maka kita akan mengambil nasi maupun dengan lauknya lagi. Hal ini terus dilakukan secara berulang-berulang sampai dengan tujuan tertentu, yaitu sampai sebelum kenyang.
  2.  Bersepeda
    Melakukan aktifitas secara berulang juga banyak manfaatnya, salah satunya adalah bersepeda. Saat mengendarai sepeda akan sampai ke tujuan tertentu jika pedal sepeda itu dikayuh secara berulang-berulang. Saat kita mengayuh sepeda, secara tidak langsung tubuh juga akan lebih sehat :D.
     3. Berjalan
         berjalan merupakan hal yang kita lakuakan setiap hari, seoanjang hari dan setiap waktu..saat ingin
         menuju lokasi kita selalu melakukan hal yang sama... melangkah dan melangkah untuk mencapai
         tempat tersebut

refleksi pertemuan 4

masih jam 6 pagi [lagi]
hari ini jadwal pertandingan sokoban.. saya cuma bisa jadi juri.. rapopo

1. Apa yang anda peroleh ?
 
>>materi hari ini tentang loop
>> perulangan raptor dan c++ menggunkan perulangan for
>> perulangan raptor dan c++ menggunkan perulangan while
>> perulangan raptor dan c++ menggunkan perulangan repeat until
>> deret fibonacci
   

2. Apa yang anda belum paham ? 
>> tentang perulangan for, while dan do while

3. Penyelesaian :
>> belajar praktek raptor menggunakan raptor dengan peulangan tersebut
>> tanya pada teman yang sudah bisa
>> mencari referensi lain
>> GOOGLING

Menentukan bilangan terbesar antara 3 bilangan

Kali ini sya akan membahas tentang menentukan bil terbesar antara 3 bil

 langsung saja >>>

#include <cstdlib>
#include <iostream>

using namespace std;

int main(int argc, char *argv[])
{
    dikurr:
    cout<<"=============================\n";
    cout<<" Menentukan Bil. Terbesar\n";
    cout<<"   Antara 3  Bil. Bulat\n";
    cout<<"     Dian Kurniawan\n";
    cout<<"      1300018156/D \n";
    cout<<"=============================\n\n";
int a,b,c;
    cout<<"masukkan bilangan pertama : ";
    cin>>a;
    cout<<"masukkan bilangan kedua : ";
    cin>>b;
    cout<<"masukkan bilangan ketiga : ";
    cin>>c;
    cout<<endl;
   
    if (a>b)
    cout<<" bilangan terbesar : "<<a;
    else if (b>c)
    cout<<" bilangan terbesar : "<<b;
    else
    cout<<" bilangan terbesar : "<<c;
    cout<<endl; cout<<endl;
   
    goto dikurr;
    system("PAUSE>>null");
    return EXIT_SUCCESS;
}






Menentukan bilangan terbesar antara 2 bilangan

kali ini sya akan membahas tentang menentukan bil terbesar antar 2 bil terbesar
langsung saja >>

#include <cstdlib>
#include <iostream>

using namespace std;

int main(int argc, char *argv[])
{
    dikurr:
    cout<<"=============================\n";
    cout<<" Menentukan Bil. Terbesar\n";
    cout<<"   Antara 2  Bil. Bulat\n";
    cout<<"     Dian Kurniawan\n";
    cout<<"      1300018156/D \n";
    cout<<"=============================\n\n";
    int a,b;

    cout<<"masukkan bilangan pertama : ";

    cin>>a;

    cout<<"masukkan bilangan kedua : ";

    cin>>b;

   

    if (a>b)

    cout<<" bilangan terbesar : "<<a;

    else

    cout<<" bilangan terbesar : "<<b;

    cout<<endl;
    cout<<endl;
    cout<<endl;
   
    goto dikurr;
    system("PAUSE>>null");
    return EXIT_SUCCESS;
}



Diberdayakan oleh Blogger.