apa yang anda pelajari
>> belajar rekursif dan iteratif
>> belajar parameter
>> jenis jenis parameter
>> GDR
>> GUR
apa yang belum dimengerti
>> mengenai parameter
>> cara memasukkan parameter
>> GDR dan GUR
apa yang harus dilakukan untuk mengetasinya
>> terus mencoba praktek dengan Raptor
>> mencari referensi lain di google
>> belajar kelompok, tanya teman yang sudah bisa
Ente Pengunjung Ke
Kali ini saya akan membahas tentang deret Fibonacci..
Langsung saja kali ya.. mari kita mulai fengan C++ nya..
Contoh 1.
======================================
#include <cstdlib>
#include <iostream>
using namespace std;
int main(int argc, char *argv[])
{
dikurr:
cout<<" ::PROGRAM DERET FIBONACCI::\n";
cout<<" ::Dian Kurniawan::\n";
cout<<" ::1300018156/D::\n\n";
int x=-1, y=1, z, a, jml;
cout<< "Jumlah deret Fibonacci = "; cin>> jml;
cout<< "Deret Fibonacci = \n";
for(a=1 ; a<=jml; a++)
{
z=x+y;
cout<< z <<ends;
x=y;
y=z;
}
cout<<endl<<endl;;
goto dikurr;
}
========================================
Contoh 2
========================================
#include <cstdlib>
#include <iostream>
#define true 1
using namespace std;
int main(int argc, char *argv[])
{
cout<<" ::PROGRAM DERET FIBONACCI::\n";
cout<<" ::Dian Kurniawan::\n";
cout<<" ::1300018156/D::\n\n";
int a, b, f=1, f2=1, derfib;
cout<<" inputkan deret : ";
cin>>b;
cout<<endl<<"Deret Fibonacci : "<<endl<<endl<<f;
for(a=1;a<=b-2;a++)
{
cout<<" "<<f2;
derfib=f+f2;
f=f2;
f2=derfib;
}
cout<<" "<<derfib<<endl;
cout<<endl;
system("PAUSE>>null");
return EXIT_SUCCESS;
}
===========================================
contoh 1 |
contoh 2 |
Jadilah Mahasiswa Hi-Tech
baiklah saya akan share artikel pengalaman Pak Endy Muhardin ketika membacanya ane sangat terharu karena sewaktu kuliah ane nyesal karena tidak bisa memanfaatkan technology padahal waktu kuliah ane ambil jurusan IT.
Berikut isi blog yang ane kutip :
saya sudah beberapa tahun ini mengajar di Universitas Pancasila. Total sudah lebih dari 6 kelas yang saya ajar. Kalau satu kelas saja isinya 30 orang, maka setidaknya ada 180 mahasiswa yang telah mengikuti perkuliahan saya.
Memperhatikan perilaku ratusan mahasiswa dalam mengikuti kuliah, saya menemui suatu kondisi yang ironis.
Quote:Dari sekian banyak mahasiswa, tidak ada satupun yang mengikuti perkuliahan sesuai dengan kondisi jaman sekarang. Semuanya, tanpa terkecuali, masih kuliah seperti halnya saya kuliah di tahun 1997 dulu. Ya benar, selama 17 tahun tidak ada perubahan metodologi sama sekali.
Padahal ini mahasiswa jurusan IT, yang sepatutnya menjadi yang terdepan dalam hal memahami dan memanfaatkan teknologi terkini. Mereka masih saja:
- mendengarkan saya berceloteh di depan kelas
- mencatat celotehan saya dan gambar-gambar yang saya buat di papan tulis
- pada saat mau ujian, belajar dari catatan tersebut
Tidak sebanding dengan persenjataan masing-masing individu:
- Smartphone. Segelintir pakai iPhone, dan mayoritas pakai Android. Minimal Blackberry.
- Internet Nonstop. Baik paket data dari smartphone maupun internet gratis dari kampus.
- Sesi kuliah saya selalu diadakan di lab komputer. Masing-masing orang menghadapi PC di depan mukanya.
Quote:Nah, lalu bagaimana seharusnya??
Ada beberapa poin yang seharusnya dilakukan mahasiswa jaman sekarang:
- Jangan mencatat
- Tinggal di awan
- Kolaborasi menggunakan social networking
- Belajar dari internet
Quote:Waduh, tidak mencatat gimana mau ingat? Tidak bawa buku lalu mau menulis dimana? Bukannya orang bilang Facebook itu tidak produktif?
Mari kita bahas..
Urusan catat-mencatat ini kita bagi dua:
- pada saat kuliah teori
- pada saat praktikum
Ada beberapa kerugian kalau kita mencatat selama sesi perkuliahan:
- tidak mengikuti penjelasan dosen secara penuh karena konsentrasi kita terbagi
- tidak bisa mengabadikan materi 100%, karena kecepatan menulis kita jauh lebih lambat daripada kecepatan bicara dosen
- untuk konten instruksional, seperti sesi live coding yang biasa saya
lakukan di kelas, ada urut-urutan langkah yang sulit untuk ditangkap
tulisan tangan
Walaupun demikian, menulis itu tetap penting karena banyak manfaatnya:
- mengatasi faktor lupa. Apalagi pada masa kuliah kita mengikuti beragam perkuliahan. Kalau tidak dicatat, isi kuliah Pemrograman akan ludes begitu kita masuk kelas Basis Data.
- kegiatan menulis ulang dengan kalimat sendiri dapat meningkatkan pemahaman kita. Ini sebabnya saya menulis blog.
- kegiatan menulis juga bisa mengikat materi lebih kuat ke ingatan kita dibanding hanya mendengarkan saja.
Quote:Lalu bagaimana? Katanya jangan mencatat.
Begini best-practices nya:
- Kalau dosen menulis di papan tulis, jangan dicatat. Potret saja.
- Selama sesi perkuliahan, nyalakan perekam suara untuk merekam omongan dosen.
- Setelah selesai kuliah, investasikan waktu 30 menit untuk:
- mengetik ulang materi kuliah dengan kata-kata kita sendiri
- tambahkan dengan foto tulisan/diagram yang digambar dosen di papan tulis
- bila ada hal-hal yang kurang jelas, segera lengkapi dengan bantuan google.
Dengan demikian, kita bisa mendapatkan segala keuntungan menulis tanpa terkena kerugian karena menulis selama sesi kuliah. Intinya, pisahkan kegiatan menulis (yang berguna untuk memperjelas pemahaman dan mengikat materi di otak) dengan kegiatan merekam penjelasan dosen.
Quote:Sulitkah melakukan hal tersebut di atas?
Sama sekali tidak. Lihat daftar persenjataan yang saya jabarkan di atas. Smartphone termurah sekalipun (harga 1 juta ke bawah BNIB) sudah mampu memotret dan merekam suara. Tambahkan budget sekitar 300 ribu untuk memory card berkapasitas 32GB. Sebagai gambaran, rekaman suara 60 menit ukuran filenya 60MB. Dengan 32 GB, kita bisa menampung 500 jam celotehan dosen Ok lah kita bagi dua menjadi 200 jam, karena separuhnya kita pakai untuk foto papan tulis. Kalau satu foto ukurannya 4MB, maka kita punya space untuk 4000 foto. Cukuplah untuk satu semester.
Pada sesi praktikum, biasanya tidak ada penjelasan dosen atau asisten. Mahasiswa diberikan tugas untuk dikerjakan. Kadangkala dilengkapi dengan instruksi atau tutorial. Bagi mahasiswa pemrograman, selama praktikum tentu akan disuruh coding. Untuk mata kuliah jaringan, kadangkala disuruh setting server. Apapun itu, untuk menyelesaikan tugas praktikum biasanya dibutuhkan beberapa langkah pengerjaan menggunakan komputer.
Quote:Lalu apa yang dicatat?
Ya tentu saja langkah demi langkah penyelesaian tugas. Ambil screenshot tiap langkah, kemudian pasang di aplikasi word processor seperti Microsoft Word atau Libre Office Writer.
Selain menggunakan word processor, kita juga bisa rekam kegiatan kita di komputer selama sesi praktikum. Kalau sudah ada rekaman, kapan saja perlu tinggal kita tonton ulang. Bonus point kalau setelah praktikum rekaman screencast tersebut kita dubbing untuk menambahkan penjelasan suara. Contohnya bisa dilihat di berbagai http://www.youtube.com/user/artivisi.
Quote:Ok pak. Saya sudah mencatat di luar sesi kuliah menggunakan word processor, tidak lagi pakai buku dan pulpen. Berarti saya kemana-mana harus bawa flashdisk dong?
Tidak perlu. Kan sekarang trend-nya tinggal di awan
Jaman sekarang, orang berlomba-lomba menyediakan cloud services. Ada 4*shared, Dropbox, Youtube, Github, Twitter, Facebook, dan sebagainya. Kita harus manfaatkan layanan gratis ini semaksimal mungkin. Kasihan yang bikin, udah susah-susah bikinnya, kita tinggal pake aja gak mau
Ada beberapa layanan yang saya gunakan, yaitu:
- Youtube: untuk mengupload hasil screencast. Silahkan tonton dan subscribe.
- Springpad. Ini adalah layanan untuk membuat catatan. Kita bisa membuat catatan, mengupload foto pada catatan tersebut, bahkan sampai membuat buku. Springpad ini saya gunakan selama sesi training. Semua penjelasan saya catat di situ, kemudian saya share ke peserta training. Dengan demikian mereka tidak perlu mencatat dan saya tidak perlu mengirim email berisi catatan. Halaman SpringPad saya bisa diakses di sini. Ada beberapa notebook yang aksesnya public sebagai referensi.
- Github. Ini adalah social networking buat programmer. Halaman Github saya bisa diakses di sini. Lihat juga daftar repository. Materi kuliah, tugas praktikum, dan sample source code saya posting di sana. Sebagai contoh, ini adalah penjelasan tentang Maven. Lihat juga history commit untuk mengetahui langkah-langkah membuat suatu program.
Quote:Saya kan baru mahasiswa pak. Tidak perlu bikin akun Github gpp ya?
Nah, kalau kamu mahasiswa saya, wajib punya. Saya cuma terima pengumpulan tugas via Github. Udah gak jaman mahasiswa ngejunk di inbox saya mengirim file *.rar atau *.zip. Tanpa akun Github, nilai tugas kamu nol.
Kalau bukan mahasiswa saya ya terserah saja. Satu hal yang perlu diingat. Github itu adalah portfolio kamu sebagai programmer. Modal utama programmer dalam mencari kerja. Di situ kamu menunjukkan apa yang bisa dan pernah kamu buat. Rekruter jaman sekarang juga sudah canggih. Memanggil orang interview itu buang waktu, tenaga, dan biaya. Akan jauh lebih cepat mudah dan murah untuk langsung saja melihat isi repo Github. Dalam 5 menit udah ketahuan kandidat tersebut bisa apa saja dan sejauh mana kompetensinya.
Setelah tinggal di awan, jangan introvert. Mari kita bersosialisasi.
Kolaborasi di Socmed
Jaman dulu, orang diskusi di milis. Jaman sekarang milis sudah mulai sepi. Pindah ke Facebook. Ada beberapa forum Facebook yang saya ikuti, diantaranya:Quote:Facebook diblokir di kampus?
Masih ada grup BBM atau Whatsapp. Pakailah buat diskusi masalah pemrograman, jangan buat gosip artis atau politikus aja
Bapak menteri kita pernah bertanya:
Quote:Memangnya kalau internet kenceng, mau dipake apa??
Setelah membaca artikel ini sampai di sini, kamu sekarang bisa menjawab dengan yakin.
Buat belajar pak !! Saya akan donlod semua video tutorial di Youtube. Saya copy ke smartphone saya. Tiap ada waktu luang, misalnya ngantri di ATM, selama kegencet di commutter line, kena macet di angkot, saya akan tonton tutorial tersebut. Insya Allah saya bisa cepet pinter pak, biar bisa gantiin Bapak ngeberesin internet Indonesia
Banyak sekali materi pelajaran di internet. Mau belajar NodeJS dan SailsJS ada. Mau belajar Spring Framework ada. Mau belajar fotografi ada.
Quote:Wah, dengan segala macam teknologi di atas, pasti modalnya mahal ya Pak? Saya mahasiswa cekak, bokek, pas-pasan.
Tidak juga. Ini cuma masalah prioritas dan kesungguhan aja. Coba kita hitung-hitungan.
Pertama, kita beli smartphone dulu. Untuk gampangnya, saya buka aja toko online yg jualan henpon kayk bhi****, laz*** dll trus cari harga handpone android yg paling murah.
Lihat kan, dengan 800 ribu rupiah saja sudah dapat prosesor 1Ghz Dual Core, RAM 512MB, Internal Storage 4GB. Sebagai gambaran, waktu saya kuliah tahun 1997 dulu, komputer saya spec-nya 233Mhz single core, RAM 32MB, Harddisk 128MB. Smartphone? Stupidphone aja belum ada.
Quote:Wah, saya gak punya uang 800 ribu buat beli smartphone.
Gampang, saya ada dua solusi. Solusi pertama butuh otak, solusi kedua gak perlu otak. Tinggal pilih.
Kalau mau pakai otak, cukup bikin selebaran les privat matematika. Bisa disebar di Facebook, Twitter, atau diprint fotokopi dan sebar di SD/SMP/SMU. Atau kalau malas bikin selebaran dan sebar-sebar, bikin lamaran kerja aja selembar ke bimbingan belajar.
Quote:Hmm, solusi pakai otak terlalu berat buat saya. Coba yang satu lagi pak.
Awas, hati-hati otaknya nanti ngambek karena gak pernah dipake
Harganya sekitar 30 ribu rupiah di toko olahraga terdekat. Dengan bermodalkan peluit tersebut, kamu tinggal nongkrong di parkiran kampus atau minimarket/warung kopi terdekat. Tiap ada yang mau keluar, “Priiitt !!”. Lumayan 100 kendaraan sehari, masing-masing 1000 rupiah. Setengah hari sudah balik modal untuk beli peluit. Seminggu kebeli deh smartphone.
Quote:Ok pak, Berkat strategi peluit, smartphone sudah punya. Gimana dengan akses internetnya?
Paket internet jaman sekarang makin murah dan cepat. Biayanya dibawah 100 ribu sebulan untuk quota 2 - 3 GB.
Quote:Wah, saya gak punya uang 100 ribu sebulan Pak. Maklum mahasiswa kere.
Gampang, mau solusi pake otak atau gak pake otak?? Apa perlu saya jelaskan sekali lagi??
Tinggal kita saja pintar-pintar mengatur prioritas. Mana yang lebih penting, jago coding atau up to date dengan kelakuan Farhat/Jupe/Justin/whatever yang terbaru?
Banyak yang bilang kalo kuliah itu sama aja kayak sekolah, sama-sama buat belajar.
Sungguh itu adalah pandangan yang keliru, bung! Kuliah itu beda sama sekolah, sebab kalo sekolah itu di sekolahan, sedangkan kalo kuliah itu di kampus.
Nggak deng, ini dia nih empat hal yang ngebedain dunia sekolah sama dunia kuliah:
1. Diselipin
Sadar gak sadar (yang pasti sih enakan gak sadar, yang ngerti-ngerti aja), semasa sekolah tuh kita udah dipaksa buat disiplin, atau dengan kata lain, disiplin kita tuh gak ikhlas. Gimana gak jadi disiplin, lah sekolah kebanyakan peraturannya. Masuk jam 7, harus pake seragam, baju harus dimasukin, dan masih banyak peraturan lain yang banyaknya gak keitung kayak jumlah uban di rambut Morgan Freeman.
Sebaliknya
2. G4UL
Baik di masa kini, di masa lampau, di masa depan, maupun di masa lahlo, pergaulan itu akan selalu penting adanya. Gak peduli lu mau bergaul sama siapa dan di mana, pada akhirnya itu akan mengantar lu kepada pengalaman dan pelajaran hidup yang gak bakalan lu dapetin di bangku pendidikan formal.
Di sekolah pergaulan kita yang pasti terbatas cuma sama teman-teman satu lingkungan sekolah doang, soalnya kan gak sembarangan orang boleh masuk sekolah kita, harus melangkahi mayat satpam dan guru piket dulu. Ya mentok-mentok paling bergaulnya sama tukang rokok di warung depan sekolah, itu juga akrabnya gara-gara sering diutangin. Beda kalo kuliah, dijamin pergaulan lu bakalan semakin luas, seluas dadanya John Cena. Karena di kampus itu siapa aja bebas boleh dateng, gak bakal ada yang ngecek lu siapa dari mana asalnya, keperluannya apa, manusia apa iguana? Jadi kalo misalnya lu mau bawa bokap lu tiap hari ke kampus terus lu kenalin ke temen-temen lu sebagai pembantu lu juga bisa-bisa aja.
3. Kesejahteraan
Masalah kesejahteraan itu bukan cuma urusannya negara doang, melainkan masalah yang cukup pelik juga buat mahasiswa. Gimana gak kepikiran masalah sejahtera, soalnya mahasiswa itu kerja aja belum tapi pengeluaran udah seabrek, alias pengeluaran lebih besar dari pemasukan. Duit dari ortu juga paling abis buat fotokopi sama nge-print makalah. Belum lagi beli buku, beli gorengan, patungan beli minum, patungan nyewa helikopter, dan lain-lain. Apalagi kalo ngekost, dijamin jauh dari kata sejahtera. Nggak usah dijelasin lagi dah, udah kebanyakan sengsaranya anak kost mah. Ya kecuali kalo emang dasarnya anak orang kaya yang sekali ngomong “Pak” ke bokapnya langsung dikasih duit 500 ribu. Bayangin coba kalo 10 kali “Pak,” dapet tuh 5 juta.
Bandingin coba kalo sekolah. Tiap hari dikasih duit jajan udah sesuai keadaan hidup anak sekolah, rasanya pas-pas aja gak kekurangan. Soalnya rutinitasnya kan itu-itu aja tiap hari, berangkat dari rumah - masuk sekolah - nongkrong bentar - pulang. Ya kekurangannya paling kalo udah nyangkut urusan beli-beli keperluan pribadi, tapi itu mah gak masuk itungan.
4. Per-indehoy-an
Nah ini dia nih yang paling ngebedain jaman sekolah sama jaman kuliah. Kalo masih sekolah itu mau pacaran enak ya mentok-mentok nunggu rumah kosong, lempar-lempar kode dikit terus indehoy dah. Udah gitu ya namanya juga anak sekolah, pasti masih malu-malu. Beda kalo kuliah, indehoy-nya dijamin lebih berasa. Kenapa lebih berasa? Soalnya kalo kuliah itu pacaran pasti udah tau sama tau kemauan (yang ngerti-ngerti aja). Apalagi kita minimal pasti punya temen yang ngekost, jadi bisa pinjem dah tuh kostannya. Atau sekalian aja diniatin cari pacar yang ngekost juga, jadi biar bisa indehoy terus. Kalo perlu seminggu gak keluar kamar sekalian, jadi bisa lebih masuk pelajarannya yang dipelajarin bareng pacar selama seminggu.
Kalo lo pada, apa aja perbedaan yang dirasain antara sekolah dan kuliah?
>> courtesy <<
Sebenarnya, musik itu ada di mana aja sih. Sampe-sampe, apa pun yang kalian lakuin di zaman sekarang bisa ditemenin playlist, ada backsound-nya gitu. Dalam hal belajar ini, buat ningkatin fokus, enaknya diiringi musik klasik. Tapi ya, 2014 cuma segelintir orang aja yang masih ngedengerin musik klasik.
Alternatif lainnya bisa pilih musik yang enerjik atau lagu favorit juga bisa bantu lo untuk semangat belajar, karena musik yang lo denger benar-benar mempengaruhi mood lo. Kalo mood musiknya tenang tapi bikin semangat, bisa jadi makin semangat juga belajarnya.
Tapi apa pun lagunya, kalau dari awal nggak niat belajar dan orangnya emang males sih ya gimana. Ha ha ha ha. Oh ya, jangan sampe ke-shuffle lagu mellow, nanti jadinya nangis atau sibuk update status, bukannya belajar. Meh.
Udah, nggak usah kepanjangan, nanti nggak jadi-jadi belajarnya. Yaudah nih, gue sajikan playlist yang kalau kamu denger pas belajar, dijamin belajarnya makin enak.
Cekidot!
>> courtesy <<
For naik
===============================
#include <cstdlib>
#include <iostream>
#include <conio.h>
using namespace std;
class angka{
public:
angka(){nilai;}
void interatif(int nilai);
private:
int i, nilai;
};
void angka::interatif(int nilai)
{
int i=1;
cout<<"Masukan Nilai : ";
cin>>nilai;
{
for(int i=1; i<=nilai; i++)
cout << i << endl;
}
}
int main(int argc, char *argv[])
{
{
angka x;
cout<<"\nMencetak Bilangan\n"<<endl;
x.interatif(0);
}
system("PAUSE");
getch;;
}
=================================
=================================
#include <cstdlib>
#include <iostream>
#include <conio.h>
using namespace std;
class angka{
public:
angka(){nilai;}
void interatif(int nilai);
private:
int i, nilai;
};
void angka::interatif(int nilai)
{
int i=9;
cout<<"Masukan Nilai : ";
cin>>nilai;
{ for(int i=9; i>=nilai; i--)
cout << i << endl;
}
}
int main(int argc, char *argv[])
{
{
angka x;
cout<<"\nMencetak Bilangan\n"<<endl;
x.interatif(0);
}
system("PAUSE");
getch;;
}
================================
While naik
================================
#include <cstdlib>
#include <iostream>
using namespace std;
class naik{
private:
int a;
public:
naik();
void proses();
};
naik::naik(){
cout<<" menghitung 1 sampai dengan 9\n\n";
}
void naik::proses(){
a=1;
while (a<=9){
cout<<a<<endl<<endl;
a++;
}
}
int main(int argc, char *argv[])
{ naik x;
x.proses();
system("PAUSE");
return 0;
}
================================
While turun
================================
#include <cstdlib>
#include <iostream>
using namespace std;
class turun{
private:
int a;
public:
turun();
void proses();
};
turun::turun(){
cout<<" menghitung 1 sampai dengan 9\n\n";
}
void turun::proses(){
a=9;
while (a>=1){
cout<<a<<endl<<endl;
a--;
}
}
int main(int argc, char *argv[])
{ turun x;
x.proses();
system("PAUSE");
return 0;
}
=================================
Repeat Until naik
=================================
#include <cstdlib>
#include <iostream>
using namespace std;
class naik{
private:
int i;
public:
naik();
void proses();
};
naik::naik(){
cout<<" menghitung 1 sampai dengan 9\n\n";
}
void naik::proses(){
int i=1;
do{
cout<<i<<endl<<endl;
i++;
}
while (i<=9);
}
int main(int argc, char *argv[])
{ naik x;
x.proses();
system("PAUSE");
return 0;
}
=================================
Repeat Until turun
=================================
#include <cstdlib>
#include <iostream>
using namespace std;
class turun{
private:
int i;
public:
turun();
void proses();
};
turun::turun(){
cout<<" menghitung 1 sampai dengan 9\n\n";
}
void turun::proses(){
int i=9;
do{
cout<<i<<endl<<endl;
i--;
}
while (i>=1);
}
int main(int argc, char *argv[])
{ turun x;
x.proses();
system("PAUSE");
return 0;
}
Untuk SS while sama Repeat Until di pending dulu.. sekian..
A. Buatlah algoritma mencetak bilangan dari 1 sampai 9 secara :::
01. naik
02. turun
menggunakan :
01. perulangan for to .. (for downto ...)
02. perulangan while
03. perulangan repeat until
Algoritmanya:
>> Naik <<
1. Naik menggunakan perulangan for to...
for i <-- 1 to 9 do
write(i)
end for
2. Naik menggunakan perulangan while...
i <-- 1
while(i < 10)
write(i)
i <-- i + 1
3. Naik menggunakan perulangan repeat until...
i <-- 1
repeat
write(i)
i <-- i + 1
until(i>9)
>> Turun <<
1. Turun menggunakan perulangan for to...
for i <-- 9 to 0 do
write(i)
end for
2. Turun menggunakan perulangan while...
i <-- 9
while(i < 0)
write(i)
i <-- i - 1
end while
3. Turun menggunakan perulangan repeat until...
i <-- 9
repeat
write(i)
i <-- i - 1
until(i>0)
Kali ini saya akan membahas tentang SUB PROGRAM
oke.. langsung saja
ini program latiannya.. download di sini
ini dia algoritma nya >>
Tutorial Tahap membuat subprogram menggunakan RAPTOR
1. klik kanan pada bagian main, pilih add procedure
2. Beri nama procedure, pada bagian paling atas
3. Ubah MODE nya menjadi Intermediate yah
4. Parameter input (dicentang) : x, parameter output (dicentang) : hasil
5. Isikan algoritma seperti menulis di main di dalam procedure tambah5
6. Kembali pada bagian main, kita panggil procedure tadi. hasilnya :
>> dari seperti ini << |
>> menjadi seperti ini << |
dan ini hasil raptor nya |
apa yang anda peroleh;;
>> belajar tentang sub program
>> pengkondisian
literatif
int faktorial(n:int) raptor pakekondisional
faktorial<-1<- awal
for i<- to n do
faktorial <- faktorial*i
rekursi
int faktorial(n: int)
if n =1 then raptor pake loop
faktorial <- 1
else
faktorial<-
n*faktorial (n-1)
>> kuis alpro 1 tentang penjualan kain
apa yang anda tidak paham ?
>> materi tentang sub program.. karena baru pengenalan
solusi di atas
>> bertanya pada teman yang sudah berhasil membuat sub program
>> mencari referensi teman beda kampus
>> tanya pada kakak tingkat
>> GOOGLING
- Makan
Saat makan, kita akan melakukan pengambilan nasi maupun dengan lauknya, kemudian memakannya melalui mulut. Setelah makanan tersebut telah dikunyah atau sudah masuk ke dalam perut, maka kita akan mengambil nasi maupun dengan lauknya lagi. Hal ini terus dilakukan secara berulang-berulang sampai dengan tujuan tertentu, yaitu sampai sebelum kenyang. - Bersepeda
Melakukan aktifitas secara berulang juga banyak manfaatnya, salah satunya adalah bersepeda. Saat mengendarai sepeda akan sampai ke tujuan tertentu jika pedal sepeda itu dikayuh secara berulang-berulang. Saat kita mengayuh sepeda, secara tidak langsung tubuh juga akan lebih sehat :D.
berjalan merupakan hal yang kita lakuakan setiap hari, seoanjang hari dan setiap waktu..saat ingin
menuju lokasi kita selalu melakukan hal yang sama... melangkah dan melangkah untuk mencapai
tempat tersebut
masih jam 6 pagi [lagi]
hari ini jadwal pertandingan sokoban.. saya cuma bisa jadi juri.. rapopo
1. Apa yang anda peroleh ?
>>materi hari ini tentang loop
>> perulangan raptor dan c++ menggunkan perulangan for
>> perulangan raptor dan c++ menggunkan perulangan while
>> perulangan raptor dan c++ menggunkan perulangan repeat until
>> deret fibonacci
2. Apa yang anda belum paham ?
>> tentang perulangan for, while dan do while
3. Penyelesaian :
>> belajar praktek raptor menggunakan raptor dengan peulangan tersebut
>> tanya pada teman yang sudah bisa
>> mencari referensi lain
>> GOOGLING
Kali ini sya akan membahas tentang menentukan bil terbesar antara 3 bil
langsung saja >>>
#include <cstdlib>
#include <iostream>
using namespace std;
int main(int argc, char *argv[])
{
dikurr:
cout<<"=============================\n";
cout<<" Menentukan Bil. Terbesar\n";
cout<<" Antara 3 Bil. Bulat\n";
cout<<" Dian Kurniawan\n";
cout<<" 1300018156/D \n";
cout<<"=============================\n\n";
int a,b,c;
cout<<"masukkan bilangan pertama : ";
cin>>a;
cout<<"masukkan bilangan kedua : ";
cin>>b;
cout<<"masukkan bilangan ketiga : ";
cin>>c;
cout<<endl;
if (a>b)
cout<<" bilangan terbesar : "<<a;
else if (b>c)
cout<<" bilangan terbesar : "<<b;
else
cout<<" bilangan terbesar : "<<c;
cout<<endl; cout<<endl;
goto dikurr;
system("PAUSE>>null");
return EXIT_SUCCESS;
}
kali ini sya akan membahas tentang menentukan bil terbesar antar 2 bil terbesar
langsung saja >>
#include <cstdlib>
#include <iostream>
using namespace std;
int main(int argc, char *argv[])
{
dikurr:
cout<<"=============================\n";
cout<<" Menentukan Bil. Terbesar\n";
cout<<" Antara 2 Bil. Bulat\n";
cout<<" Dian Kurniawan\n";
cout<<" 1300018156/D \n";
cout<<"=============================\n\n";
int a,b;
cout<<"masukkan bilangan pertama : ";
cin>>a;
cout<<"masukkan bilangan kedua : ";
cin>>b;
if (a>b)
cout<<" bilangan terbesar : "<<a;
else
cout<<" bilangan terbesar : "<<b;
cout<<endl;
cout<<endl;
cout<<endl;
goto dikurr;
system("PAUSE>>null");
return EXIT_SUCCESS;
}
Kali ini saya akan membahas tetntang Konveri Nilai :::
langsung saja >>
#include <cstdlib>
#include <iostream>
using namespace std;
int main(int argc, char *argv[])
{
dikurr:
cout<<"===================================\n";
cout<<" Menghitung Konversi Nilai\n";
cout<<" Dian Kurniawan \n";
cout<<" 1300018156/D\n";
cout<<"====================================\n\n";
int nilai;
char maka;
cout<<"masukkan nilai angka = ";cin>>nilai;
if((nilai>0) && (nilai<=20)) maka = 'E';
else if ((nilai >20) && (nilai <=40)) maka = 'D';
else if ((nilai >40) && (nilai <=60)) maka = 'C';
else if ((nilai >60) && (nilai <=80)) maka = 'B';
else maka = 'A';
cout<<"nilai huruf = "<<maka;
cout<<endl;
cout<<endl;
goto dikurr;
system("PAUSE>null");
return EXIT_SUCCESS;
}
kali ini saya akan membahas tentang konversi hari ::
langsung saja
#include <cstdlib>
#include <iostream>
#include <string.h>
using namespace std;
int main(int argc, char *argv[])
{
dikurr:
cout<<"===================================\n";
cout<<" Menghitung Jarak 2 Titik\n";
cout<<" Dian Kurniawan \n";
cout<<" 1300018156/D\n";
cout<<"====================================\n\n";
int hari_ke;
char*hari;
cout<<"masukkan hari_ke-";cin>>hari_ke;
switch(hari_ke){
case 1: strcpy(hari," hari senin ");break;
case 2: strcpy(hari," hari selasa ");break;
case 3: strcpy(hari," hari rabu ");break;
case 4: strcpy(hari," hari kamis ");break;
case 5: strcpy(hari," hari jum'at ");break;
case 6: strcpy(hari," hari sabtu ");break;
default:strcpy(hari," hari minggu ");break;
}
cout<<" >>> hari_ke-"<<hari_ke<<" adalah "<<hari<<endl;
cout<<endl;
cout<<endl;
goto dikurr;
system("PAUSE>>null");
return EXIT_SUCCESS;
}
1. Buatlah algoritma dan program untuk mencari titik tengah sebuah garis
yang ujung titik nya adalah A(x1,y1) dan B(x2,y2) ?????
mari langsung saja ke C++ nya..
#include <cstdlib>
#include <iostream>
using namespace std;
int main(int argc, char *argv[])
{
mulai:
cout<<endl;
cout<<endl;
double x1,y1,a,b,x2,y2;
cout<<"===================================\n";
cout<<" Menghitung Jarak 2 Titik\n";
cout<<" Dian Kurniawan \n";
cout<<" 1300018156/D\n";
cout<<"====================================\n\n";
cout<<" Silahkan masukkan nilai x1 = ";
cin >> x1;
cout<<" Silahkan masukkan nilai x2 =";
cin >> x2;
cout<<" Silahkan masukkan nilai y1=";
cin >> y1;
cout<<" Silahkan masukkan nilai y2=";
cin >> y2;
a =(x1+x2)/2;
b =(y1+y2)/2;
cout << " nilai dari garis x = "<<a << endl;
cout << " nilai dari garis y = "<<b << endl;
goto mulai;
}
raptor jarak 2 titik |
1. Apa yang di peroleh untuk hari ini :
coding algoritma pemrograman, membuat raptor, agenda harian di calendar, belajar dan menyelesaikan masalah dengan belajar kelompok
2. Apa yang tidak dapat di pahami ?
materi awal tentang alpro.. hampir mirip dengan DDP pada semester awal..a
3. Apa usaha untuk mengatasi masalah anda ?
beranya pada teman yang sudah bisa, mencari referensi dan sumber lain..
Pertemuan pertama materi Algoritma dan pemrograman Bp. wahyu mengajarkan
kami tentang kehidupan masa depan. unutuk memahaminya baca aja caranya
di bawah :
1. Algoritma dan pemrograman adalah langkah menyelesaikan algoritma secara logika
2. Memahami adalah proses bukan hasil akhir
3. Ipk tinggi itu bonus, percuma seseorang mempunyai ipk tinggi tapi
skill (kemampuan) nya tidak
ada karna dalam pekerjaan kemampuan lah
yang di butuhkan bukan ipk yang tinggi.
4. Motivasi untuk belajar
5. Sukses itu bisa mencapai target
6. Memberikan wawasan untuk mencoba usaha mandiri
7. Hargai teman dan perbaiki diri sendiri
Bagi kebanyakan siswa/mahasiswa, sekolah/ngampus adalah hal yang membosankan. Selain
karena menghabiskan waktu sekitar 7 jam hanya untuk belajar, di sekolah
juga akan mempertemukan mereka dengan pelajaran yang nggak mereka sukai…
juga dengan guru membosankan killer.
Sebenarnya, keinginan semua siswa pada dasarnya sama. Sama-sama pengin
datang ke sekolah, tapi maunya cuma main doang. Nggak mau belajar.
Meski sekolah memiliki kesan seperti neraka, tapi ternyata, ada
beberapa kenikmatan tersendiri lho yang siswa bisa rasain sepulang dia
sekolah. Jadi, kalau gak sekolah ya nggak akan ngerasain beginian.
Buka Kaos Kaki Terus Kakinya Dikenain Air Kran
Rata-rata sekolah di Indonesia, jam sekolahnya minimal 7 jam. Masuk jam
7 pagi, pulang jam 2 siang (paling cepet). Belum kalau pas udah mau
pulang, tiba-tiba ada siswa ngeselin yang nanya guru, molor lagi
pulangnya. Belum lagi kalau ada yang kesurupan. Belum lagi kalau
tiba-tiba ada binatang buas yang nyasar masuk sekolahan. Jadi makin lama
kan pulangnya.
Naah, tau sendiri kan di Indonesia cuacanya engap gara-gara banyak
polusi. Buat yang bagian tubuh ditutupin berlapis-lapis kayak badan,
kaki, pasti pas pulang sekolah gerahnya bukan main. Makanya, kalau pas
pulang sekolah, buka baju/buka kaos kaki yang langsung dikenain air kran
tuh nikmatnya bukan main. Adeeem…
Geletakan di Kasur Tanpa Ganti Baju
Selama di sekolah, energi kita benar-benar terkuras buat apa pun. Buat
belajar, buat pacaran, atau buat yang jomblo, ngeliatin orang yang lagi
pacaran juga termasuk membuang energi yang cukup besar lho. Kan kalau
ngeliat yang pacaran, jadi iri. Trus kesel sendiri. Trus kalau keselnya
udah klimaks, lari-lari di lapangan deh sambil teriak, “YA TUHAAAN,
KAPAN AKU PUNYA PACAAAR??!”
Karena saking capeknya, pas pulang sekolah enaknya emang langsung tarok tas, trus geletakan di kasur tanpa ganti baju. Beuh,
walaupun pas pulang sekolah bau badannya bisa bikin mayat pindah
kuburan, tapi nggak tau kenapa, hal itu merupakan salah satu kenikmatan
tersendiri buat yang ngelakuinnya.
Coba aja.
Gesek-Gesekin Kaki ke Sprei Kasur
Untuk poin ini, kami khususkan untuk pelajar yang tidurnya di atas kasur, bukan di atas pohon. Apalagi di atas langit-langit.
Kita pasti tau, yang namanya kasur, pasti selalu dipakein sprei sama
orangtua kita. Kalau nggak… pasti tetep dipakein. Naaaaah, nggak tau
kenapa, sprei kalau nggak ditidurin berjam-jam bahannya jadi dingin dan
tambah alus, apalagi kalau spreinya baru ganti.
Maka dari itu, abis pulang sekolah, gesek-gesekin kaki ke sprei kasur
nikmatnya bukan main. Pokoknya, rasanya tuh kayak… kayak abis pulang
sekolah, terus gesek-gesekin kaki ke sprei kasur gitu.
Gitu deh pokoknya.
Ketiduran
Kalau badan rasanya udah lelah, letih, lesu, pasti mau ngapa-ngapain aja males. Kayak pulang sekolah.
Kalau udah bener-bener kecapekan, paling enak emang langsung ke kasur,
tiduran, terus ketiduran. Walaupun keliatannya jorok, tapi tetep aja,
ketiduran emang paling enak. Ketiduran adalah tingkat tertinggi dari
tidur.
Bener-bener nikmat kan ya? Kalau kamu, pas pulang sekolah biasanya langsung ngapain?
=> algoritmanya :
1. menetapkan kunci pencarian dan pointer ke akar pohon
2. mengatur negara tidak ditemukan dan membuat arus titik simpul pointer ke akar dan simpul pointer sebelumnya nihil
3. sementara kunci pencarian tidak ditemukan dan tiga masih jalan yang valid untuk mengikuti pohon lakukan
4. menetapkan apakah atau tidak mencari berhasil ditemukan kunci
5. kembali pointer ke node sebelumnya, node saat ini, dan variabel yang menunjukkan apakah atau tidak pencarian berhasil
=> programnya :
#include <iostream.h>
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include <stdlib.h> // dibutuhkan untuk system("cls");
struct tree_node
{
tree_node* left;
tree_node* right;
int data;
};
tree_node* root;
bool isEmpty()
{return root==NULL;}
void insert(int d)
{
tree_node* t = new tree_node;
tree_node* parent;
t->data = d;
t->left = NULL;
t->right = NULL;
parent = NULL;
if(isEmpty())root = t;
else
{
tree_node* curr;
curr = root;
while(curr!=NULL)
{
parent = curr;
if(t->data > curr->data) curr = curr->right;
else curr = curr->left;
}
if(t->data < parent->data)
parent->left = t;
else
parent->right = t;
}
}
void inorder(tree_node* p)
{
if(p!=NULL)
{
if(p->left)
inorder(p->left);
cout<<" "<<p->data<<" ";
if(p->right)
inorder(p->right);
}
else
return;
}
void print_inorder()
{
inorder(root);
}
int count(tree_node* p)
{
if(p==NULL)return 0;
return count(p->left) + count(p->right) + 1;
}
int height(tree_node* p)
{
if(p==NULL)return 0;
int u = height(p->left),v = height(p->right);
if(u > v)
return u+1;
else
return v+1;
}
void cari_terbesar(tree_node* p)
{
if(p==NULL)
return;
else
if(p->right==NULL)
{
cout<<" "<<p->data<<" ";
return;
}
else
{
cari_terbesar(p->right);
return;
}
}
int main()
{
root=NULL;
int ch,tmp;
while(1)
{
system("cls"); // Saya mengganti scrclr() karena dicompiler sy tidak ada fungsi tersebut
cout<<endl;
cout<<"Menu Utama Operasi Pohon Biner"<<endl;
cout<<"--------------------"<<endl;
cout<<"1. Insert/Tambah Data"<<endl;
cout<<"2. Kunjungan In-Order"<<endl;
//cout<<"3. Kunjungan Pre-Order"<<endl;
//cout<<"4. Kunjungan Post-Order"<<endl;
//cout<<"5. Hapus Data"<<endl;
cout<<"6. Menghitung Jumlah Node"<<endl;
cout<<"7. Menghitung Tinggi Pohon"<<endl;
//cout<<"8. Mencari Data Terkecil"<<endl;
cout<<"9. Mencari Data Terbesar"<<endl;
cout<<"10. Exit"<<endl;
cout<<"Pilihan Anda : ";
cin>>ch;
cout<<endl;
switch(ch)
{
case 1 : cout<<"Masukan Data : ";
cin>>tmp;
insert(tmp);
break;
case 2 : cout<<endl;
cout<<"Kunjungan In-Order"<<endl;
cout<<"---------------"<<endl;
print_inorder();getch();
break;
case 6 : cout<<"Menghitung Jumlah Node"<<endl;
cout<<"------------------"<<endl;
cout<<"Jumlah Node = "<<count(root);
getch();
break;
case 7 : cout<<"Menghitung Tinggi Pohon"<<endl;
cout<<"------------------"<<endl;
cout<<"Tinggi Pohon = "<<height(root);
getch();
break;
case 9 : cout<<"Mecari Data Terbesar"<<endl;
cout<<"------------------"<<endl;
cout<<"Data Terbesar Adalah = "<<endl;
cari_terbesar(root);
getch();
break;
case 10 : return 0;
break;
default: cout<<"Pilihan yang Anda Masukkan salah!"<<endl;
getch();
break;
}
}
}
=> algoritmanya :
1. menetapkan nama yang akan dimasukkan dan pointer ke kepala daftar
2. menginisialisasi simpul sebelumnya nihil dan arus simpul pointer ke kepala daftar
3.
daftar pencarian untuk posisi penyisipan nama yang akan dimasukkan dan
pointer retrun untuk logis predeccessor dan penggantinya node mereka
4. membuat node baru
5. menyimpan nama yang akan dimasukkan ke dalam simpul baru
6. menyesuaikan pointer yang dimasukkan node sehingga pointer sehingga menunjuk ke penerus logis
7. jika tidak memasukkan nama baru di depan daftar kemudian
8. kembali daftar diperbarui dan listhead
=> program nya :
#include <cstdlib>
#include <iostream>
using namespace std;
class stak
{
public:
stak();
void push();
void pop();
void cetak();
private:
int top;
char stack[6]; // asumsi max stack 100
char x;
};
stak::stak()
{
top=-1;
}
void stak::push()
{
if(top==5) cout<<"stack penuh";
else {
cout << "Masukkan satu karakter ";
cin >> x;
top++;
stack[top] = x;
}}
void stak::pop()
{
if(top < 0)
{
cout << "Stack kosong" << endl;
return;
}
x = stack[top];
top--;
cout << "Karakter yang di 'POP' adalah : " << x << endl;
}
void stak::cetak()
{
if(top < 0)
{
cout << "Stack kosong" << endl;
return;
}
int i = 0;
for(i = top; i >= 0; i--)
cout << stack[i] << endl;
}
int main(int argc, char** argv) {
int input;
stak a;
cout << "MASUKKAN PILIHAN : " << endl;
cout << "\tpush = 1" << endl;
cout << "\tpop = 2" << endl;
cout << "\tcetak = 3" << endl;
cout << "\tquit = 4" << endl;
while(true)
{
cout << "\nMasukkan pilihan: ";
cin>>input;
if(input==1)
{
a.push();
}
else if(input == 2)
{
a.pop();
}
else if(input == 3)
{
a.cetak();
}
else if(input == 4)
{
break;
}
else
{
cout << "Perintah '" << input << "' tidak dikenal" <<endl;
}
}
return 0;
}
Dalam hal ini tentukan indeks paling awal dan indeks paling akhir, untuk membagi 2 elemen tersebut.
Indeks awal = i, dimana nilai i, pada awalnya bernilai 0;
Indeks akhir = j, dimana nilai j, pada awalnya bernilai sama dengan jumlah elemen.
#include
Pada queue, operasi tersebut dilakukan di tempat yang berbeda. Penambahan elemen selalu
dilakukan melalui salah satu ujung, menempati posisi di belakang elemen-elemen yang
sudah masuk sebelumnya atau menjadi elemen paling belakang. Sedangkan penghapusan
elemen dilakukan di ujung yang berbeda, yaitu pada posisi elemen yang masuk paling
awal atau elemen terdepan. Sifat yang demikian dikenal dengan FIFO.
#include
void main()
{
int cek=0, data[20], x, hapus;
char pil;
do {
clrscr();
printf("1. Tambah Antrian\n");
printf("2. Hapus Antrian\n");
printf("3. Lihat Antrian\n");
printf("4. Keluar\n");
printf("Silahkan masukkan pilihan anda... ");
pil=getche();
if(pil!='1' && pil !='2' && pil !='3' && pil!='4' )
printf("\n\nAnda salah mengetikkan inputan...\n");
else
{
if(pil=='1') //PUSH
{
if(cek==20)
printf("\nAntrian Penuh\n\n");
else
{
printf("\nMasukkan nilai--> ");scanf("%i",&x);
data[cek]=x;
cek++;
}
}else
{
if(pil=='2') //POP
{
if(cek==0)
printf("\nAntrian kosong\n\n");
else
{
hapus=data[0];
for(int v=0;v
data[v]=data[v+1];
data[cek-1]=NULL;
cek--;
printf("\nData dgn nilai=%i terhapus.",hapus);
}getch();
}
else
{
if(pil=='3') //CEK DATA
{
if(cek==0)
printf("\nAntrian Kosong.\n\n");
else
{
printf("\n");
for(int z=0;z
{
printf(" | ");
printf("%i",data[z]);
printf(" | ");
}
}getch();
}}
}}
}while(pil!='4');
}